11/26/2010 Editor Comments Closed
Pernyataan Ketua Yayasan Penghapusan Kekerasan Terhadap Perempuan ”Mitra Perempuan” & Wakil Indonesia untuk ACWC Dalam rangka National Launch of UN SG’s UNiTE to End Violence Against Women di Hari Internasional Penghapusan Kekerasan Terhadap Perempuan
Sejarah panjang perjuangan kaum perempuan menolak kekerasan terhadap perempuan di Indonesia menjadi sangat relevant untuk diperingati sebagai sebuah keprihatinan di momentum Hari Internasional Penghapusan Kekerasan terhadap perempuan yang menjadi kepedulian masyarakat sedunia.
Meskipun Indonesia telah meratifikasi Konvensi Internasional tentang Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi terhadap Perempuan (CEDAW) melalui Undang-Undang No. 7 tahun 1984, yang disertai dengan diberlakukannya sejumlah peraturan perundang-undangan dan kebijakan untuk perlindungan hukum terhadap perempuan. Berbagai fakta dan data menunjukkan masih tingginya angka kekerasan terhadap perempuan dan anak perempuan di Indonesia. Kasus-kasus kekerasan berbasis gender and abuse of power dalam relasi domestik, keluarga dan perkawinan hingga dalam kehidupan publik semakin banyak terungkap di masyarakat. Termasuk diantaranya, kekerasan terhadap istri dan anak-anak, perjodohan dan pemaksaan perkawinan anak perempuan (sebelum 18 tahun); exploitasi dan perdagangan perempuan dan anak dalam keluarga; pengrusakan organ reproduksi anak perempuan melalui praktek kebiasaan/tradisi di masyarakat; pelecehan seksual, perkosaaan, penyiksaan dan kekejaman terhadap perempuan di lingkungan kerja, sekolah/universitas, kehidupan publik lainnya. Tak terkecuali kekejaman fisik, psikis dan seksual serta penelantaran yang dialami oleh para pekerja perempuan Indonesia di dalam dan luar negeri. Kekerasan berbasis gender yang mengorbankan perempuan masih sering menyertai berbagai konflik senjata, antar komunitas di beberapa wilayah. Fakta masih tingginya angka kematian ibu (AKI) di Indonesia juga menunjukkan bahwa tidak mudahnya upaya-upaya yang telah dilakukan untuk penurunan AKI dalam rangka pencapaian target MDGs.
Penggalangan kerjasama dan kepedulian berbagai pihak yang merespon kebutuhan kaum perempuan yang mengalami kekerasan berbasis gender ini, dan mengupayakan penghapusan kekerasan terhadap perempuan merupakan komitmen yang sangat signifikan dan sudah saatnya dan tidak dapat ditunda lagi. Sejarah dan pengalaman di Indonesia mencatat bahwa kegiatan para relawan dari masyarakat sipil terutama kaum perempuan yang memberikan layanan dan pendampingan bagi para korban dan survivor sangat bermanfaat dan mempelopori kemitraan dengan berbagai sektor pemerintah dan masyarakat termasuk bekerjasama dengan kaum lelaki menghapus kekerasan terhadap perempuan.
Mitra Perempuan Women’s Crisis Centre sebagai bagian dari masyarakat sipil yang menggalang upaya kerjasama kemanusiaan untuk penghapusan kekerasan terhadap perempuan sangat proaktif mendukung kampanye Sekjen PBB UNiTE to End Violence Against Women in Indonesia.
Demikian pula, sebagai wakil Indonesia di ACWC (the ASEAN Commission of the Promotion and Protection of the Rights of Women and Children) dimana mandatnya antara lain fokus pada efektifitas implementasi Konvensi Penghapusan Diskriminasi terhadap Perempuan (CEDAW) dan Konvensi Hak Anak (CRC). Kami mengajak berbagai pihak termasuk pemerintah dan masyarakat sipil untuk bermitra dan berkomitmen kemanusiaan menghentikan berbagai bentuk kekerasan terhadap perempuan, dan secara proaktif berpartisipasi untuk menolak kekerasan terhadap perempuan ‘say no to to violence’.
Jakarta, 25 Nopember 2010.
Rita Serena Kolibonso, S.H.,LL.M.
Ketua Yayasan Penghapusan Kekerasan Terhadap Perempuan’Mitra Perempuan’
Representative of Indonesia of ACWC
Kontak Anda:
Hotline (021) 837 90010 (Jakarta)
(021) 741 2149 (Tangerang)
(0251) 8331418 (Bogor)
PO Box 4113 JKTJ Jakarta 13041 Indonesia
Phone/Fax. (021) 829 8089
E-mail: [email protected];
[email protected]
KAMPANYE MENOLAK KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN
25 Nopember – 10 Desember 2010
Dalam rangka Hari Internasional
Anti Kekerasan Terhadap Perempuan
http://www.perempuan.or.id
Berita hari internasional anti kekerasan terhadap perempuan, kampanye, kampanye anti kekerasan, kekerasan, perempuan, UN SG’s UNiTE, UNIFEM